Sebuah pengantar, Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu Pertemuan Pertama oleh Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Alhamdulillah, tepatnya pada hari Selasa 09 Februari 2021, pukul 12.40 WIB, perkuliahan daring memalui Video Conferensi saya bersama 27 teman-teman mahasiswa Pendidikan Matematika Kelas D angkatan intake 2020 mengikuti pertemuan perkuliahan pertama mata kuliah filsafat ilmu. Mata kuliah ini diampu oleh Bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Perkuliahan dimulai dengan pembukaan, serta seluruh mahasiswa diwajibkan untuk mengaktifkan semua kamera video. Selanjutnya adalah berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing agar perkuliahan bisa berjalan dengan lancar. Bapak Marsigit mengucapkan selamat kepada semua mahasiswa yang diterima di S2 UNY Pendidikan Matematika ini. Selanjutnya Prof Marsigit memperkenalkan dirinya dengan mengatakan bahwa mahasiswa dapat melihat referensi mengenai kuliah beliau di Google.

Bapak Marsigit juga menambahkan bahwa selama perkuliahan daring ini setidaknya ada mahasiswa yang merekam agar nantinya mahasiswa dapat mengulangi pembelajaran dengan mendengarkan rekaman. Prof Marsigit megarahkan bahwa untuk membangun filsafat tidak hanya menggunakan satu sumber, melainkan bisa dari berbagai sumber. Beliau mengatakan terdapat dua perkara di dunia ini yaitu valid atau tidak valid, akuntabel atau tidak akuntabel. Saat perkuliahan berlangsung beliau juga menayangkan sebuah video “Amanda Gorman” berupa puisi yang menyentuh dan tentunya menjadi motivasi bagi saya dan teman-teman.

Bapak Prof Marsigit memberi penjelasan mengenai definisi filsafat, beliau menjelaskan bahwa definisi dari filsafat itu berbeda-beda, yakni tergantung masing-masing pemikiran setiap individu. Beliau mendefinisikan bahwa filsafat adalah kekuatan pikiran (The Power Of Main), olah pikir, sejarah pikiran para filsuf, dan lain sebagainya. Menurut beliau filsafat dapat kita artikan apa saja tergantung kondisi keadaan yang kita jumpai.

Bapak Prof Marsigit juga mengingatkan bahwa dalam kajiannya tingkatan tertinggi dimiliki oleh spiritual, lalu ditempati oleh filsafat. Dalam mempelajarinya, diperlukan adab, yaitu tata cara yang tidak dipisahkan dalam prosesnya. Lebih jauh, Bapak Prof Marsigit menjelaskan bahwa adab juga berdasarkan rekayasa manusia dan kodrat atau takdirnya. Bapak Prof Marsigit memberi pesan bahwa sebelum belajar filsafat , ilmu agama harus diperkuat sesuai dengan keyakinan masing-masing. Karna pada akhirnya, filsafat akan kembali kepada diri sendiri.

Penjelasan berikutnya adalah mengenai filsafat berfilsafat yaitu tentang filsafat orang berfilsafat. Dimana setiap orang berfilsafat akan berusaha memahami. Sebagai tingkatan yang berada dibawah spritual, domain spiritual adalah  hati, sedangkan domain filsafat adalah pikiran. Sehingga filsafat yang sifatnya lembut, dapat mengisi ruang tanpa isi. Bapak Prof Marsigit ditengah-tengah perkuliahan juga mencairkan suasana dengan berbagai candaan yang disambut oleh gelak tawa mahasiswa. Beliau berkata bahwa beliau menggunakan sosial media itu untuk belajar bukan untuk hal lain. Beliau juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk jangan asal memberi like apabila belum melihat dan membacanya.

Selain itu beliau juga memberikan motivasi yang tentunya sangat memicu semangat saya dan teman-teman. Tidak hanya memotivasi dalam proses perkuliahan, beliau juga memotivasi saya dan teman-teman mengenai agama, seperti satu hal yaitu “kekuatan doa itu luar biasa”. Dari kalimat itu saya yakin bahwa setiap permasalahan yang kita jumpai pasti akan bisa kita atasi dengan baik apabila kita senantiasa selalu berdoa dan berikhtiar kepada Tuhan. Beliau juga memberikan satu kalimat yaitu “setinggi-tingginya ilmu adalah tata krama”. Kalimat tersebut mengajarkan bahwa setinggi apapun ilmu kita, setinggi pangkat kita tidak akan berguna apabila kita tidak mempunyai tata krama yang baik.

Bapak Prof Marsigit memberi kesimpulan akhir bahwa dalam berfilsafat, seorang filsuf dapat berfilsafat dari apa saja. Beliau berkata filsafat itu memiliki jangkauan yang luas, filsafat memiliki 3 pilar yaitu, pilar hakikat, metode, dan manfaat. Beliau memberitahukan bahwa paradigma belajar adalah hidup. Belajar tidak hanya ditekan pada hari tertentu, melainkan bisa di mana saja dan kapan saja. Seperti bisa dengan membuka blog beliau mahasiswa bisa belajar secara berulang-ulang. Sebelum perkuliahan selesai Bapak Prof Marsigit dan mahasiswa menutup perkuliahan dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Perkuliahan selesai sesuai jadwal pada pukul 14.20 WIB.

Sebuah pengantar perkuliahan sangat memotivasi saya, menumbuhkan semangat saya untuk belajar dengan giat, memberikan saya dorongan untuk terus selalu berusaha dikala cobaan menerpa. Perkuliahan filsafat merupakan hal yang baru untuk saya. Saya berharap kedepannya saya dapat menjadi seperti beliau bisa memberikan sebuah wawasan yang bisa mencerdaskan serta merubah sikap anak-anak bangsa, serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin. 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENERAPAN FISAFAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR