Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu Pertemuan Kelima Bersama Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A.

 Selasa, 23 Maret 2021 merupakan kuliah pertemuan kelima mata kuliah filsafat ilmu untuk Program Studi Pendidikan Matematika Intake 2020/2021 kelas D.

Kuliah dibuka dengan berdoa bersama menurut keyakinan masing-masing, lalu dosen mengingatkan untuk mengisi daftar hadir di whatsapp dan juga online.

Pertanyaan adalah komunikasi, komunikasi itu memenuhi sifat-sifat etnografi yang artinya dialog sosial.

Ontologis artinya murni. Bagusnya kualitatif artinya dinamis, fleksibel, unik, asli.

Segitiga asli adalah segitiga yang ada dalam pikiran kita. Sedangnya segitiga dipahat, dicetak adalah segitiga palsu, karena hanya model segitiga.

Apabila kita memberikan ilmu kepada orang lain, maka kita akan mendapat ilmu juga dari orang lain. Seperti berdoa, apabila kita mendoakan orang, maka kita juga akan didoakan oleh orang lain juga.

Ilmu memiliki tingkatan paling tingi, dekat dengan spiritualitas.

Tujuan cita-cita harus lebih panjang dapat berkontribusi untuk mendidik orang lain. Bersosialisasi menyampaikan kepada orang lain.

Kedudukan sebuah karya. Karya meliputi semuanya, yakni pikiran, tulisan, singunggan, debatan, formulasi, solusi, tesis, tugas, suara. Berkarya itu lengkap, bisa dikatakan berkarya itu dunia, yakni dunia berkarya.

Karya meliputi, karya biasa, karya istimewa, karya sudah dan belum dibaca oleh Pak Marsigit, karya ditayangkan di facebook, karya dikomentar dan belum dikomentari.

Ekstensinya sebuah karya bisa diisi macam-macam. Apakah buku-buku filsafat adalah karya ilmiah ? Karya ilmiah itu terlalu sempit, apabila untuk mengukur filsafat. Karena ilmiah baru muncul setelah Aguste Comte. Filsafat muncul sejak zaman Yunani.

Apakah skripsi, tesis karya ilmiah ? Iya lokal. Tingkat karya ilmiah adalah Dr ke atas.

Karya ilmiah untuk S1, S2, dan S3 di luar negeri itu baru merupakan latihan, belum yang sebenarnya. Karya ilmiah yang sebenarnya adalah apabila didampingi oleh seorang Dr.

Karya yang ilmiah itu meliputi semuanya, yakni penelitian dengan menggunakan metode ilmiah, buku yang ditulis berdasarkan penelitian ilmiah, seudo (ilmiah semu). Pada umumnya yang dikatakan ilmiah adalah sebuah tulisan, maka disebut tulisan ilmiah atau karya ilmiah.

Pidato pun bisa disebut sebagai ilmiah, yakni apabila di angkat menjadi guru besar (Profesor) harus berpidato secara ilmiah. Pidato tertinggi pidato formal, misal pidato presiden, pidato rector.

Paling rendah adalah intuisi. Intuisi juga bisa dikatakan dengan intuisi ilmiah. Ada intuisi sehat, intuisi berhasil, intuisi mencari untung, intuisi keselamatan.

Kata hati adalah murni, tetapi apabila sudah dibumbui maka tidak murni.

Karya ilmiah yang paling rendah itu adalah kemensen (tidak ada unsur ilmiah). Kamensen khalayak ramai.

Terdapat dua aliran yakni mensukseskan dan menyukseskan. Apabila dinilaikan salah satu maka ada yang dicoret.

Mensukseskan kuliah maka dalam pikiran kita adalah bagaimana filsafat itu berkontribusi atau sebuah aplikasi dapat diterapkan didalam tanah bidang garapan Anda.

Dalam filsafat pikiran adalah metafisik. Filsafat tingkat ke atas bersifat konvergen. Konvergen adalah menjadi sederhana, menuju sederhana, menuju satu titik. Titik yang paling atas adalah spiritual, yaitu Kuasa Tuhan.

Manusia hablum minallah, hamblum minannas, sebagian takdir, dan sebagian ikhtiar. Takdir yang sudah terjadi, ikhtiar yang belum terjadi. Takdir itu terpilih sedangkan ikhtiar itu memilih. Ikhtiar adalah realita, realita itu menuju ke bawah.

Filsafat tingkat ke bawah itu menuju realita dan bersifat divergen, menuju pluralitas, menuju banyak perkara.

Dalam filsafat sebenar-benarnya hidup adalah alien dan dialienasi. Ketika malam hari manusia sudah mulai terasing (alienasi), siang hari tidak terasing (dialienasi).

Terasing adalah ketika kuliah tidak tatap muka, kemudian tidak terasing apabila kita kuliah melalui tatap muka. Jadi, sebenar-benarnya hidup adalah terasing dan tidak terasing.

Salah satu cara meningkatkan kualitas adalah sebuah karya diberikan referensi. Sejaran dan filsafat itu memiliki perbedaan. Sejarah adalah data primer yang artinya sentuhan langsung.

Filsafat yang paling tinggi adalah filsafat umum. Pikiran manusia selalu terdiri dari 3 unsur yakni:

1.        Unsur Ontologis,

2.        Unsur Aksiologis, dan

3.        Unsur Epistimologis.

Unsur hakikat, unsur metode, dan unsur nilai.

Filsafat apabila turun ke bawah menjadi ilmu-ilmu bidang, ilmu-ilmu terapan. Sehingga filsafatnya bisa filsafat matematika, filsafat sains, filsafat olahraga, filsafat teknik, filsafat hukum, filsafat Negara, filsafat pancasila.

Filsafat pancasila adalah monodualisme, mono artinya satu, dualism artinya dua, yakni satu dalam dua (hablum minallah, hamblum minannas).

Ada filsafat mengajar dan ada dilsafat belajar, kenapa ? Karena filsafat bisa diletakkan didepan apa saja. Ada juga filsafat buku, filsafat menulis, filsafat berhitung, dan seterusnya.

Buku yang tidak menyebut filsafat bisa berarti terdapat kandungan filsafat, begitupun sebaliknya buku yang menyebut fisafat belum tentu terdapat filsafat nya. Contonya The Critique Of Pure Reason (kritik alas budi murni), tidak mengandung filsafat tetapi isinya terkandung filsafat.

Epistimologis adalah sumber, macam, jenis, dan metode ilmu pengetahuan. Ontologi adalah hakikat ilmu pengetahuan. Dalam filsafat semua sama (parallel). Contoh ontologi kita mengenal Platonisme, hakikat menurut Plato adalah yang ada dan yang mungkin ada.

Apabila ada Platonisme ontologis, maka ada Platonisme epistimologis. Platonisme epistimologis adalah idealisme, ideal adalah semua ada.

Menurut Plato hakikat itu tunggal, matematika yang tunggal satu itu sudah lengkap. Tunggal ada dalam pikiran kita yang bersifat identik.

Plato adalah seorang idealis, kemudian ada Aristotelian, ontology Aristotelian adalah realita (pengalaman). Pengalaman itu plural dan metodenya empirisme.

Ada empat komponen ilmu menurut Immanuel Kant yaitu :

1.        Sintetik (memikirkan hubungan sebab-akibat dari realita),

2.        A posteriori (pengalaman, kita tidak akan punya ilmu apabila tidak memiliki pengalaman),

3.        Analitik (logika artinya hubungan antar-konsep (bersifat konsisten), dan

4.        A priori (masa depan atau hasil daripada logika).

Setiap fenomena memiliki tiga hal dalam pikiran manusia yakni hakikat, metode, dan value. Misal membuat soal, bagaimana hakikat soal itu, soal itu apa maknanya, bagaimana mengerjakannya, manfaat adanya soal.

Aksiologi itu adalah manfaat di samping etik dan estetika nya. Setiap pembelajaran dalam matematika memuat unsur filsafat walaupun tidak harus memakai kata-kata filsafat.

Ontologis adalah kedudukan. Ontologis, epistimologis, dan aksiologis itu saling berhubungan.

Apabila metode tidak benar, maka hakikat dan value nya pun akan hilang.

Cara mencerdaskan pikiran salah satunya adalah memurnikan pikiran. Memurnikan pikiran memiliki empat unsur, yakni sintetik, a posteriori, analitik, dan a priori.

Metode diskusi juga memiliki ontologis, epistiomologis, dan aksiologis.

Merdeka adalah bebas yang bertanggung jawab. Ada hak asasi tetapi juga ada kewajiban asasi, itulah namanya bertanggung jawab.

Filsafat penguatan nya ada di paradigma dan teori.

Apabila kita ingin meningkatkan kada ilmiah di tingkat S2 adalah pada level praksis. Level praksis adalah level implementasi, yaitu mulai dari teori, psikologi, metode, dan strategi pembelajaran.

Model itu ada dua, tetapi apabila berurusan dengan proses maka model terbagi menjadi dua, yakni model berproses dan model tak berproses.

Model berproses adalah sintaks, sedangkan model tidak berproses adalah ontologis, yang paling sederhana yaitu wadah dan isi. Dalam filsafat wadah itu isi, isi itu wadah. Tidak ada wadah tanpa isi, dan tidak ada isi tanpa wadah.

Sintaks paling sederhana adalah tadi, sekarang, nanti. Sintaks terbagi dua yakni sintaks makro, dan sintaks mikro. Di dalam sintaks ada sintaks.

Esensi filsafat ada tiga yakni, ontologi, epistiomologis, dan aksiologis. Berpikir kritis ada empat yakni, sintetis, a priori, analitik, a posteriori.

Matematika perguruan tinggi atau matematika formal bersifat analitik dan a priori.

Dalam matafisik sebetulnya analitik terkandung sintetik, di dalam a priori terkandung a posteriori.

Sebenar-benar realita adalah hanya ada dipikiran kita. Tanpa berpikir tidak akan ada realita.

Kuliah ditutup dengan membaca doa sesuai kepercayaan masing-masing.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENERAPAN FISAFAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Sebuah pengantar, Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu Pertemuan Pertama oleh Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A.