Refleksi Perkuliahan Filsafat Ilmu Pertemuan Keempat Bersama Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Selasa, 02 Maret 2021 merupakan kuliah pertemuan keempat mata kuliah filsafat ilmu untuk Program Studi Pendidikan Matematika Intake 2020/2021 kelas D.
Kuliah dibuka dengan
berdoa bersama menurut keyakinan masing-masing, lalu dosen mengingatkan untuk
mengisi daftar hadir di whatsapp dan juga online.
Selagi manusia masih
dikandung badan, selagi hayat masih dikandung badan, manusia itu wajib terus
menerus berusaha untuk berjuang. Hidup itu kodratnya diuji, menghadapi
ujian-ujian, dan membangun. Maka dalam pikiran manusia membangun atau
hermenedika itu termasuk pikiran yang tingi, mempunyai nilai ibadah yang
tinggi.
Tiadalah unsur tidak
membangun dalam ciptaan Tuhan, semua ciptaan Tuhan unsurnya membangun, apalagi
manusia, anak kecilpun membangun. Misal anak kecil membuat tempat belajar, itu
sama saja membangun. Binatang pun juga membangun, seperti membangun keluarga.
Harimau membangun,
gajah juga membangun, tumbuh-tumbuh an pun juga membangun, dan benda
batu-batuanpun juga membangun. Menjadi besar, kecil, menjadi pasir, menjadi
batu besar dan seterusnya.
Dalam filsafat
membangun itu menembus ruang dan waktu, maka tiadalah ciptaan Tuhan yang
meliputi yang ada dan yang mungkin ada itu tidak menembus ruang dan waktu.
Jangankan makhluk hidup, benda matipun menembus ruang dan waktu.
Batu-batuanpun menembus
ruang dan waktu, karena batuan pun mengikuti pikiran manusia. Karena
sebenar-benarnya batu adalah pikiran manusia. Manusia tidak akan pernah
menunjuk batu kalau tida tidak berpikir.
Ada dua macam batu,
yakni batu ideal dan batu realitas. Batu ideal ada dalam pikiran kita, natu
realitas ada di luar pikiran. Batu pun mengikuti karakter ruang dan waktu. Batu
disana itu ruang, batu yang keci, besar, yang dibayangkan itu ruang. Ruang itu
meliputi realita dan idealita, bahkan spiritualita, bahkan yang mungkin ada itu
ruang. Jadi tiadalah ciptaan Tuhan yang menembus ruang dan waktu. Sadar atau
tidak sadar itu tetap menembus ruang dan waktu.
Seperti, Anda yang
kemarin itu Anda yang hari ini, menahan napaspun itu menembus ruang dan waktu,
karena Anda sudah beda dengan yang tadi. Menembus ruang dan waktu itu adalah
hakikat hidup. Hidup adalah menembus ruang dan waktu.
Menembus waktu,
menembus abad, menembus 8 tahun, menembus bulan, menembus hari, menembus hari,,
menembus detik, menembus lama, menembus kemarin, menembus sekarang, tanpa
menembus kita tidak akan bergeser dari kemarin ke sekarang, tanpa menembus semua
tidak akan berhasil dari sekarang menuju yang besok.
Menembus panjang,
menembus jarak, menembus waktu, menembus pintu, menembus udara, menembus
keluarga, menembus persahabatan komunikasi online. Mata itu menembus pandang,
telinga menembus udara. Semuanya itu ruang, tanpa terkecuali. Apabila
diterapkan ke sosial, yaitu menembus sosial.
Semua itu belajar,
berdinamika. Semua itu Bhineka Tunggal Ika (memiliki bermacam-macam karakter).
Toleransi itu menembus ruang dan waktu.
Dalam filsafat itu
hanya terdapat dua metode, yaitu didalami dan dikembangkan. Dikembangkan
artinya macam-macam khusnul khotimah, seperti perkuliahan ini nanti dari awal
sampai akhir itu khusnul khotimah, seperti pekerjaan, pekerjaan itu mengalami
akhir sekaligus mengalami awal.
Immanuel Kant
memberikan bukti bahwa awal dan akhir sama-sama benar, karena manusia. Manusia
itu terbatas, karena terbatas mereka bisa bijak untuk bikin teori yang
terbatas. Tetapi, menurut ketentuan Tuhan alam semesta itu diawali dengan ciptaan
Tuhan dan diakhiri dengan kiamat. Maka, Immanuel Kant mengatakan bahwa awal itu
benar dan akhir itu benar. Di buku The Critique Of Pure Reason.
Ciri-ciri filsafat itu
intensif, maka berdimensi hirarki artinya semakin naik, semakin sederhana,
kemudian semakin turun, semakin banyak, semakin komplek, semakin nyata itulah
realitas.
Realita walaupun
dijelaskan dengan berbagai kata tetap tidak akan cukup. Dalam matematika
semakin tinggi filsafat akan menuju ke bahasa konvergen, semakin ke bawah akan
menuju ke divergen.
Seperti belajar deret,
deret itu bisa divergen dan juga konvergen. Semakin nyata, semakin sedikit
bahasa akan semakin simpel, semakin sederhana.
Bahasa filsafat itu
bahasa analog, analog itu seperti mba Nur itu manusia, mba Firdayana manusia,
mba Nadya manusia. Karena analog cukup disebut satu saja yaitu wahai para
manusia.
Analog dari beribadah
hati, analog dari sholat hati, jadi semua itu bermuara dari hati atau pola
pikir. Tetapi, karena filsafat semuanya jadi berkomunikasi.
Metode yang paling
tepat dalam pembelajaran online itu adalah pemberian tugas.
Bahasa itu menjadi
penting. Semua di dunia itu ada pembersihnya, pikiran bisa dibersihkan supaya
kembali murni, harta bisa dibersihkan dengan zakat, kaki bisa dibersihkan
dengan air.
Perkuliahan
di off kan selama dua minggu yakni selasa tanggal 9 Maret 2021 dan 16 Maret
2021, tetapi diganti dengan tugas yaitu :
Tugas 4 (1 Minggu) Refleksi Kuliah, Deadline 9 Maret 2012 Pk 24.00 Wib
Tugas
B (1 Minggu) Menjawab Quiz 1, 6 Sd 12, Deadline 9 Maret 2012 Pk 24.00 Wib
Tugas
C (2 Minggu) Refleksi Buku The Critic Of Pure Reason, I Kant. Dead Line 16
Maret 2021 Pk 24.00 Wib
Tugas
D (3 Minggu) Membuat Peta Konsep Filsafat, Deadline 1 Hari Sebelum Vconf 5,
Pada 23 Maret 2021.
Psikologi itu kerja, bekerja itu dijalani kalau ada yang bisa dikerjakan jangan ditunda, salah satu trik jadi orang besar adalah seperti itu. Sekarang ini pekerjaan berbasis CV, semua pekerjaan bisa disimpan dalam file Anda.
Jadi perkuliahan untuk dua minggu kedepan itu di off kan namun diganti dengan tugas tersebut. Kalau tidak saya beri tugas mungkin tidak akan berkembang, dan andaikata berkembang pun tidak ada wadahnya.
Quiz itu melatih pendidikan, karena sebenar-benarnya pendidikan fungsinya adalah membebaskan diri. Pikiran-pikiran yang berubah itu mitos, sekali menghafalkan itu memitoskan.
Metafisik adalah yang ada dan yang mungkin ada. Sejarahnya dulu dari Aristoteles, jadi disebalik metafisik itu yang ada dan yang mungkin ada.
Metafisik yang ada itu struktur nya ada dua yaitu wadah dan isi, yang mungkin ada itu juga ada dua yaitu wadah dan isi. Maka, sebenar-benarnya wadah itu isi, dan sebenar-benarnya isi itu wadah.
Maka jika kalian menjawab quiz salah itu benar, karena salah itu benar. Jadi, yang ada dan yang mungkin ada itu adalah objek filsafat dari sisi ontologis. Obyek ditataran formal itu adalah obyek formal dan obyek material, obyek formal itu wadahnya, obyek material itu isinya.
Ontology nya epistimologis itu adalah hakikat metode, ontologi nya aksiolohi adalah hakikat manfaat atau keindahan atau kebenaran.
Epistimologi nya ontologi adalah metode nya hakikat. Maka yang ada itu bisa meningkat dimensinya jadi mengada, ada, mengada, dan pengada. Manusia dari tiga unsur itu tidak bisa dipisahkan.
Bicara nya Pak Marsigit itulah mengada nya Pak Marsigit. Pak Marsigit itu diketahui dari bicara nya. Jadi Pak Marsigit yang mengada lah yang diketahui.
Pengada itu Pak Marsigit membuat karya. Jadi Anda yang hadir kuliah Vcon ini mengada.
Contoh metafisik, Apa yang saya pegang ? yang saya pegang adalah remote speaker saya, warnaya apa ? Hitam Prof.
Jawabn itu belum jawaban berfilsafat, jawaban Anda itu jawaban orang awam (orang yang belum berfilsafat). Berfilsafat itu metafisik, metafisik itu adalah dibalik.
Dulu pas di SMP belajar sinar, sinar itu apa ? warna itu apa ? warna adalah sinar yang dipantulkan oleh sebuah benda yang diterima oleh mata kita. Ada sinar yang dipancarkan da nada sinar yang diserap. Yang dipancarkan warnanya hitam, berarti yang diserap selain warna hitam, boleh warna putih, biru, merah.
Kalau saya melihat remote ini berarti saya melihat sinar yang dipancarkan remote ini, yang ditangkap oleh mata saya yang warnanya hitam. Secara filsafat secara metafisik remote nya Pak Marsigit itu warnanya selain warna hitam.
Hakikat dari hakikat adalah metafisik, metafisik yang ada ya mengada. Jadi, metafisik intensif itu dalam atau tinggi, ekstensif mendatar. Apabila mengada itu bisa ekstensi dan meninggi. Jika metafisik Pak Marsigit diperdalam itu ada pikiran, hati, fisik, karya, keluarga, semua dari yang ada dan yang mungkin ada.
Dari photonya Pak Marsigit itu tidak akan habis, itulah namanya infinit regres (tidak selesai). Dibalik ruang waktu, dibalik waktu ruang. Kalau kita berfilsafat tingkat tinggi kita bisa mengatakan ruang adalah waktu. Jadi, metafisik itu mengenai apa saja.
Perkuliahan ditutup dengan permohonan maaf dan membaca doa sesuai keyakinan masing-masing.
Komentar
Posting Komentar